Di Langit yang Jauh, Ternyata Mata Kita Sama Rapuh

 

Saya mengenalnya hanya sebatas “pernah ngobrol sekali waktu arisan RT”. Namanya Jeremy. Seorang pilot. Tinggi, tenang, dan selalu kelihatan buru-buru setiap keluar dari rumah dinas yang cuma beda dua blok dari tempat saya tinggal.

Suatu sore di warung kopi dekat gang, saya duduk di pojokan mengedit foto-foto trip terakhir saya ke Flores. Lalu datang Jeremy. Ia pesan kopi hitam, duduk sendiri tak jauh dari saya. Dari arah jendela, sinar sore menyorot pas ke matanya yang tampak merah dan sembab. Ia berkedip berkali-kali, lalu mengucek matanya dengan punggung tangan. Tanpa sadar saya memperhatikannya cukup lama.

Entah kenapa saya tiba-tiba nyeletuk, “Capek ya, Mas?”

Dia menoleh, agak terkejut, lalu tersenyum tipis. “Iya. Baru landing dari Denpasar. Di udara, mata terasa kering banget, sampai perih sekarang.”

Obrolan kami nggak panjang, hanya beberapa menit. Tapi dari caranya bercerita, saya tahu dia nggak sedang baik-baik saja. “Sering kejadian kayak gitu?” tanya saya.

“Sering banget. Biasanya saya biarin aja, tidur juga hilang sendiri,” jawabnya santai.

Saya hanya mengangguk, tapi dalam hati ingin bilang, mata kering jangan sepelein, Mas.

Waktu Terbang Tak Selalu Ringan untuk Mata

Sebagai seseorang yang sering bekerja depan laptop berjam-jam, saya cukup akrab dengan yang namanya mata sepet, perih, dan lelah. Kadang disangka cuma karena kurang tidur, padahal itu sudah tanda-tanda mata kering. Awalnya saya juga cuek. Sampai akhirnya mata saya mulai merah tiap sore dan pandangan sering buram sebentar.

Waktu itu saya sempat browsing sana sini. Rata-rata menyarankan ke dokter, tapi saya merasa belum separah itu. Lalu saya coba Insto Dry Eyes, karena banyak yang bilang ini khusus buat mata kering.

Jujur, efeknya langsung terasa. Sensasi segar yang ringan bikin mata terasa adem dan nggak berat. Sejak itu, saya selalu sedia satu botol kecil di tas, buat jaga-jaga kapan saja.

Nah, saat ngobrol dengan Jeremy di warung kopi itu, saya iseng kasih satu botol cadangan yang saya punya. “Coba pakai ini aja, Mas. Siapa tahu cocok,” kata saya sambil nyodorin botol Insto Dry Eyes kecil yang selalu saya bawa.

Dia tampak ragu, tapi akhirnya mengangguk dan menyimpannya ke dalam jaket. Kami lalu pamit dan jalan masing-masing.

Seminggu Kemudian, Sebuah Pesan dari Langit

Tujuh hari setelah pertemuan singkat itu, saya dapat pesan Instagram dari akun yang saya nggak kenal. Isinya singkat: “Mas, makasih ya, tetes mata kemarin beneran manjur. Saya pakai pas terbang ke Hong Kong, mata jadi jauh lebih nyaman.”

Saya cek akunnya. Ternyata Jeremy. Pilot yang hanya saya kenal sekilas, tapi matanya pernah bikin saya tergerak untuk memberi solusi kecil.

Dia juga cerita, sekarang tiap mau terbang dan setelah mendarat, dia selalu pakai Insto Dry Eyes. Katanya, pandangan jadi lebih jernih, mata nggak gampang terasa kering atau silau, dan yang paling penting, nggak perlu lagi repot-repot ngucek mata pas lagi serius di kokpit.

Saya senyum-senyum sendiri membaca pesannya.

Di dunia yang terus bergerak, banyak hal yang kita anggap sepele. Padahal, kalau dibiarkan, bisa jadi besar. Seperti mata kering. Gejalanya mungkin hanya mata sepet perih lelah, tapi kalau terus-menerus, bisa ganggu pekerjaan, bahkan keselamatan.

Jadi kalau kamu sering merasa matamu berat, gatal, atau buram setelah menatap layar terlalu lama, atau berada di ruangan ber-AC terus-terusan—itu bisa jadi awal dari mata kering. Jangan tunggu sampai parah. Ambil tindakan cepat. Tetesin Insto Dry Eyes. Itu bukan cuma solusi buat mata, tapi juga buat menjaga fokus, produktivitas, bahkan keselamatan.

Mata Tajam, Fokus Terjaga

Saya bukan dokter. Tapi saya percaya, pengalaman adalah guru yang tak kalah penting. Dari obrolan singkat dengan seorang pilot yang bahkan tak saya kenal dekat, saya belajar bahwa sering kali tubuh kita sudah memberi sinyal, tinggal kita mau dengar atau tidak.

Dan soal mata percaya deh, itu bukan hal yang boleh dianggap remeh. Karena dari mata lah kita melihat, menilai, bekerja, mencintai, bahkan menjaga nyawa.

Jadi, jangan sepelein mata kering. Kalau sudah mulai terasa sepet, perih, dan lelah, tahu apa yang harus kamu lakukan: tetesin Insto Dry Eyes.

Komentar

Postingan Populer